Penjelasan Macam-macam Saklar, Jenis Disertai Fungsinya
Yang membedakan saklar arus listrik kuat dan saklar arus listrik lemah adalah bentuknya kecil jika dipakai untuk alat peralatan elektronika arus lemah, demikian pula sebaliknya, semakin besar saklar yang digunakan jika aliran listrik semakin kuat.
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja.
Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat. Saklar sangatlah bermanfaat dalam menunjang keselamatan penggunaan tenaga listrik. Karena penggunaan saklar dalam instalasi sangat membantu mengurangi risiko korseleting.
Contoh penggunaan saklar di peralatan-peralatan listrik maupun elektronik :
- Tombol on/off dan volume up down di ponsel
- Tombol on/off di TV, tombol-tombol di remote TV
- Saklar dinding untuk menghidupkan dan mematikan lampu listrik
- Tombol on/off di laptop atau komputer
- Tombol-tombol keyboard pada laptop atau komputer
- Tombol on/off dan tombol pilihan kecepatan di kipas angin
Saklar Listrik dapat digolongkan berdasarkan jumlah Kontak dan Kondisi yang dimilikinya. Jumlah Kontak dan kondisi yang dimiliki tersebut biasanya disebut dengan istilah “Pole” dan “Throw”.
- Pole Adalah banyaknya Kontak yang dimiliki oleh sebuah saklar sedangkan
- Throw Adalah banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Saklar.
Contoh jenis saklar listrik yang digolongkan berdasarkan Pole dan Throw :
SPST : Single Pole Single Throw,yaitu Saklar ON/OFF yang paling sederhana dengan hanya memiliki 2 Terminal. Contohnya Saklar Listrik ON/OFF pada lampu.
SPDT : Single Pole Double Throw,
yaitu Saklar yang memiliki 3 Terminal. Saklar jenis ini dapat digunakan sebagai Saklar Pemilih. Contohnya Saklar pemilih Tegangan Input Adaptor yaitu 110V atau 220V.
DPST : Double Pole Single Throw,
yaitu saklar yang memiliki 4 Terminal. DPST dapat diartikan sebagai 2 Saklar SPST yang dikendalikan dalam satu mekanisme.
DPDT : Double Pole Double Throw,
yaitu saklar yang memiliki 6 Terminal. DPDT dapat diartikan sebagai 2 Saklar SPDT yang dikendalikan dalam satu mekanisme.
SP6T : Single Pole Six Throw,
yaitu saklar yang memilki 7 Terminal yang pada umumnya berfungsi sebagai Saklar pemilih. Jenis Saklar ini banyak ditemui dalam Rangkaian Adaptor yang dapat memilih berbagai Tegangan Output, misalnya pilihan output 1,5V, 3V, 4,5V, 6V, 9V dan 12V.
Macam-Macam Saklar pada pengendali ( instalasi tenaga ) dan elektronik :
Selector Switch, disingkat (SS)
Saklar pemilih ini menyediakan beberapa posisi kondisi on dan kondisi off, ada dua, tiga, empat bahkan lebih pilihan posisi, dengan berbagai tipe geser maupun putar. Saklar pemilih biasanya dipasang pada panel kontrol untuk memilih jenis operasi yang berbeda, dengan rangkaian yang berbeda pula. Saklar pemilih memiliki beberapa kontak dan setiap kontak dihubungkan oleh kabel menuju rangkaian yang berbeda, misal untuk rangkaian putaran motor cepat dan untuk rangkaian putaran motor lambat. Atau pada rangkaian audio misalnya memilih posisi radio, tape dan lainnyaSaklar Toggle
Saklar Toggle ini menghubungkan atau memutuskan arus dengan cara menggerakkan toggle/tuas yang ada secara mekanis. Ukurannya relatif kecil, pada umumnya digunakan pada rangkaian elektronikaLimit Switch (LS)
Limit switch termasuk saklar yang banyak digunakan di industri. Pada dasarnya limit switch bekerja berdasarkan sirip saklar yang memutar tuas karena mendapat tekanan plunger atau tripping sirip wobbler. Konfigurasi yang ada dipasaran adalah: (a).Sirip roller yang bisa diatur, (b) plunger, (c) Sirip roller standar, (d) sirip wobbler, (e) sirip rod yang bisa diatur. Pada saat tuas tertekan oleh gerakan mekanis, maka kontak akan berubah posisinya. Contoh aplikasi saklar ini adalah pada PMS (Disconecting Switch) untuk menghentikan putaran motor lengan PMS.Saklar Mekanik
Saklar mekanik umumnya digunakan untuk automatisasi dan juga proteksi rangkaian. Saklar mekanik akan on atau off secara otomatis oleh sebuah proses perubahan parameter, misalnya posisi, tekanan, atau temperatur. Saklar akan On atau Off jika set titik proses yang ditentukan telah tercapai. Terdapat beberapa tipe saklar mekanik, antara lain: Limit Switch, Flow Switch, Level Switch, Pressure Switch dan Temperature Switch. Contoh pengunaannya seperti pada magic com adalah saklar Temperature SwitchFlow Switch (FL)
Saklar ini digunakan untuk mendeteksi perubahan aliran cairan atau gas di dalam pipa, tersedia untuk berbagai viskositas. Pada saat cairan dalam pipa tidak ada aliran, maka kontak tuas/piston tidak bergerak karena tekanan disebelah kanan dan kiri tuas sama. Namun pada saat ada aliran, maka tuas/piston akan bergerak dan kontak akan berubah sehingga dapat menyambung atau memutusklan rangkaian.Float Switch (FS)
Saklar level atau float switch, merupakan saklar diskret yang digunakan untuk mengontrol level permukaan cairan di dalam tangki. Posisi level cairan dalam tangki digunakan untuk men-trigger perubahan kontak saklar. Posisi level switch ada yang horizontal dan ada yang vertikal.Temperature Switch
Saklar temperatur disebut thermostat, bekerja berdasarkan perubahan temperatur. Perubahan kontak elektrik di-trigger (dipicu) oleh pemuaian cairan yang ada pada chamber yang tertutup (sealed chamber) chamber ini terdiri dari tabung kapiler dan silinder yang terbuat dari stainless steel. Cairan di dalam chamber mempunyai koefisiensi temperatur yang tinggi, sehingga jika silinder memanas, cairan akan memuai, dan menimbulkan tekanan pada seluruh lapisan penutup chamber. Tekanan ini menyebabkan kontak berubah status.Secara fisik saklar ini terdiri dari dua komponen, yaitu bagian yang bergerak/bergeser (digerakkan oleh tekanan) dan bagian kontak. Bagian yang bergerak dapat berupa diafragma atau piston. Kontak elektrik biasanya terhubung pada bagian yang bergerak, sehingga jika terjadi pergeseran akan menyebabkan perubahan kondisi (On ke Off atau sebaliknya)Saklar Tekanan atau Pressure Switch
Pressure switch merupakan saklar yang kerjanya tergantung dari tekanan pada perangkat saklar. Tekanan tersebut berasal dari air, udara atau cairan lainnya, misalnya oli. Terdapat dua macam Pressure Switch: absolut (trigger (pemicu) terjadi pada tekanan tertentu) dan konfigurasi diferensial (trigger terjadi karena perbedaan tekanan)Saklar Push Button
Saklar push button adalah tipe saklar yang menghubungkan aliran listrik sesaat saja saat ditekan dan setelah dilepas maka kembali lagi pada posisi off. Saklar tipe ini banyak digunakan pada rangkaian elektronika yang di kombinasikan dengan rangkaian pengunci.Macam-macam saklar manual yang digunakan untuk instalasi penerangan menurut hubungannya antara lain:
1. Saklar tunggal 6. Saklar kutub silang
2. Saklar kutub dua 7. Saklar tarik
3. Saklar kutub tiga 8. Saklar tombol tekan
4. Saklar seri 9. Saklar kelompok
5. Saklar tukar
Saklar tunggal
Umum dijumpai pada rumah, apartemen, hotel, ataupun industri. Fungsi dari saklar tunggal ialah untuk menghidupkan dan mematikan satu buah lampu atau lebih. Saklar ini hanya terdiri dari atas sebuah tuas, jadi anda bisa menghubungkan ataupun mematikan banyak lampu hanya dengan sekali tekan.Saklar kutub dua
Merupakan jenis saklar listrik yang berfungsi untuk menghubungkan atau memnutuskan aliran arus listrik pada sumber dan pada beban. Penggunaan saklar kutub 2 yang paling mudah kita temui ialah pada papan hubung bagi (PHB) 1 fasa (Phase). Selain itu, saklar jenis ini juga sering digunakan pada ruangan yang lembab dan basah.Saklar kutub tiga
Dipakai pada golongan yang terdiri dari sejumlah lampu-lampu besar.Misalnya: Untuk penerangan lantai, penerangan bagian atas dan gedung-gedung pertemuan untuk dihubungkan dengan tiga fasa. Hubungan ini disambung dan diputuskan dengan saklar kutub tiga.
Saklar seri
Merupakan dua buah saklar tunggal yang dihubungkan secara seri. Anda bisa menghidupkan satu buah lampu atau lebih secara bersamaan ataupun bergantian. Biasanya sakalar ini dipasang pada area yang memiliki lebih dari satu lampu. Misalnya ruang keluarga dengan ruang tamu.Saklar tukar
Digunakan untuk menghidupkan dan mematikan lampu dari 2 tempat yang berbeda. Selain itu anda juga bisa menggunakannya untuk menyalakan 2 buah lampu atau lebih secara bergantian. Saklar tukar bisa dengan mudah anda temui pada gudang bawah tanah, lorong-lorong, dan tangga pada rumah bertingkat.Saklar silang
Digunakan apabila kita harus dapat melayani satu lampu dan tiga tempat, maka kita pakai saklar silang waktu memasang. Hendaklah diingat, bahwa saklar yang pertama dan penghabisan haruslah dipasang saklar tukar, saklar di antaranya adalah saklar silang.Saklar tarik
Digunakan pada kamar tidur, dan kamar mandi yang dapat dihidupkan dan dimatikan dengan menarik saklarnya dengan perantaraan tali sebagai penariknya.Saklar tombol tekan
Digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik dan juga banyak digunakan untuk melayani bel, dan lain-lain.Saklar kelompok
Digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian, tetapi kedua golongan tidak dapat menyala bersama. umumnya saklar ini dipakai sebagai penghubung yang hemat pada hotel, kamar-kamar, dan tempat yang memerlukan.Cara pemasangan saklar dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
- Saklar ditanam dalam tembok sistem IN-BOUW
- Saklar tidak ditanam di dalam tembok sistem OUT-BOUW
Dalam pemasangan saklar juga terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang instalatir listrik, antara lain:
- Harus dapat melayani secara aman tanpa memerlukan alat bantu.
- Saklar harus dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang bergerak (tangkai atau pengumpil) saklar tidak bertegangan pada waktu saklar dalam keadaan terbuka atau tidak terhubung (Puil 1977 Pasal 206 B1).
- Dudukan semua saklar di dalam suatu instalasi harus seragam, misalnya: semua saklar dalam keadaan terhubung: Jika tangkai saklar didorong ke atas atau. Jika pengumpil saklar bagian atas ditekan (Puil 1977 Pasal 206.B1)
Demikian pengertian tentang Macam-macam Saklar, Jenis dan Fungsinya.
Semoga dengan membaca artikel ini kalian jadi lebih paham dan mengerti saklar saklar instalasi, tetapi jika ada yang belum mengerti dari artikel kali ini silahkan berkomentar dikolom komentar
Komentar