Cari keripik pisang klik disini asiek Aza Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 15, 2019

Peri Ayu Lembah Wilis

Cerpen Peri Ayu Lembah Wilis ilustrasi Yudi Yudoyoko/ Kompas 35 tahun empat bulan dua hari tiba saatnya Peri Ayu Lembah Wilis menagih janji kepada Lawrence Pasa—begitu ia menamakan dirinya. Sebelumnya, ia menamakan diri Lor Ing Pasar yang berarti “sebelah utara pasar”, sesuai tempat tinggalnya di masa kecil. Pada perkembangannya, ia internasionalisasikan nama tersebut mengikuti kaidah bunyi, atau dalam ilmu bahasa disebut diftong: Lor Ing Pasar menjadi Lawrence Pasa. Berkali-kali ia mengubah nama. Banyak orang tidak tahu nama dia sebenarnya, termasuk ia sendiri. “Bangun,” kata Peri Ayu. Ia perhatikan lelaki itu di tempat tidur. Tidurnya selalu begitu. Tampak nyenyak justru di pagi hari. Tangan bersedekap di dada. Kaki lurus. Seperti posisi orang mati. Dia tak memperdengarkan suara apa pun seperti misalnya mendengkur. Diam, lurus, napas teratur. “Bangun, saatnya kamu kembali padaku,” Peri Ayu mengulang kata-kata. Perlahan Lawrence Pasa membuka mata. Begitu mata t
SEMOGA ASYIK SELALU