Dalam etimologi yang lebih tradisional mengenai Yunani kuno, nama Artemis dihubungkan dengan "ἀρτεμής" (artemes), "aman", atau "ἄρταμος" (artamos) "penjagal".
Artemis, dewi hutan dan perbukitan, disembah di seluruh Yunani kuno. Praktik pemujaannya yang paling terkenal terletak di pulau Delos
(tempat kelahirannya), di Attika, Brauron, di Mounikhia (dekat Piraeus), dan di Sparta.
Orang-orang Sparta kuno biasanya memberikan persembahan untuknya sebelum melakukan kampanye militer karena dewi Artemis juga merupakan salah satu dewi pelindung kota Sparta. Di Sparta diadakan festival Artemis Orthia.
Sementara di kota Athena, festival untuk menghormati Artemis di antaranya adalah festival Elafebolia, Mounikhia, Kharisteria, dan Brauronia.
Di Athena, para gadis yang mendekati usia pernikahan dikirim ke kuil Artemis di Brauron untuk melayani sang dewi selama setahun. Dalam masa pelayanan tersebut, mereka dikenal sebagai arktoi, atau beruang betina kecil. Menurut mitos, asal mula tradisi ini yaitu ketika ada seekor beruang yang sering mendatangi Brauron, dan para penduduknya memberi makan beruang itu sehingga beruang itu lama-kelamaan menjadi jinak. Tetapi ada seorang gadis muda yang mengganggu beruang itu sampai sang beruang membunuh gadis itu. Kakak sang gadis marah dan membunuh beruang itu. hal. itu membuat marah Artemis sehingga sang dewi mengharuskan para gadis muda untuk mengabdi di kuilnya. Setelah selesai masa mengabdinya, para pengantin membakar pakaian dalam yang dipakai selama masih perawan.
Artemis disembah sebagai dewi kelahiran dan kesuburan (seperti dewi Eileithyia) di beberapa tempat. Dia disembah seperti itu karena dia ikut membantu ibunya dalam melahirkan Apollo. Pada masa klasik di Athena, Artemis dihubungkan dengan Hekate. Artemis juga dikaitkan dengan dewi Karyatis.
Artemis adalah dewi utama bagi orang - orang Hyperborea, Arkadia dan juga wanita - wanita Amazon yang dikenal ganas dan gemar serta handal dalam berperang. Di Arkadia, ia dipuja sebagai Soteira (penyelamat) dan Agrotera (pembur) dan merupakan dewi pemimpin Para Nymph yang merupakan pelayan setianya juga penjaga dari segala hal yang ada di alam liar seperti pohon dan sungai. Di Arkadia terdapat sebuah gunung yang diberi nama Artemisios yang dipuncaknya terdapat sebuah kuil untuk memuja Artemis yang sangat menggemari olahraga di gunung. Arkada pun menjadi tempat sakral dkarenakan di sanalah Artemis sering berburu, berlatih, serta bertemu dengan Pan untuk mendapatkan anjingnya.
Pemujaan Artemis Tauria yang dilakukan di selatan Ukraina merupakan pemujaan terhadapnya yang paling kejam. Selain diwarnai dengan aktivitas seks massal (orgy), juga diwarnai dengan pengorbanan manusia. Dalam legenda diceritakan Artemis yang marah mengirim penyakit terus-menerus hingga akhirnya warga mengirim darah manusia untuk menenangkannya. Tapi karena dianggap keterlaluan, maka tradisi ini diubah menjadi perlombaan ketangkasan.
Baca juga: mitologi
Kuil Artemis di Efesus di Ionia, (Turki) dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.
Kemungkinan itu adalah pusat pemujaannya selain di Delos. Di sana, dewi
yang oleh orang Ionia diasosiasikan dengan Artemis melalui interpretatio Graeca disembah terutama sebagai "dewi ibu", mrip dengan dewi Kibele dari Frigia.
Di sana, Artemis digambarkan sebagai "Nyonya dari Efesus" dan bagian
dada patungnya dipenuhi dengan banyak tonjolan-tonjolan bulat yang
melambangkan payudara. Tonjolan-tonjolan tersebut disebut sebagai payudara tambahan tetapi beberapa cendekiawan menyebutnya sebagai testis dari banteng-banteng yang dikorbankan. Dilakukan penggalian di sana pada tahun 1987-88 dan ditemukan xoanon (patung kayu) yang dihiasi banyak manik-manik dari ambar.
Hanya tinggal satu tiang (dari 121 tiang) yang masih berdiri di Efesus,
sisanya digunakan untuk membuat gereja, jalan, dan benteng.
Orang-orang Sparta kuno biasanya memberikan persembahan untuknya sebelum melakukan kampanye militer karena dewi Artemis juga merupakan salah satu dewi pelindung kota Sparta. Di Sparta diadakan festival Artemis Orthia.
Sementara di kota Athena, festival untuk menghormati Artemis di antaranya adalah festival Elafebolia, Mounikhia, Kharisteria, dan Brauronia.
Di Athena, para gadis yang mendekati usia pernikahan dikirim ke kuil Artemis di Brauron untuk melayani sang dewi selama setahun. Dalam masa pelayanan tersebut, mereka dikenal sebagai arktoi, atau beruang betina kecil. Menurut mitos, asal mula tradisi ini yaitu ketika ada seekor beruang yang sering mendatangi Brauron, dan para penduduknya memberi makan beruang itu sehingga beruang itu lama-kelamaan menjadi jinak. Tetapi ada seorang gadis muda yang mengganggu beruang itu sampai sang beruang membunuh gadis itu. Kakak sang gadis marah dan membunuh beruang itu. hal. itu membuat marah Artemis sehingga sang dewi mengharuskan para gadis muda untuk mengabdi di kuilnya. Setelah selesai masa mengabdinya, para pengantin membakar pakaian dalam yang dipakai selama masih perawan.
Artemis disembah sebagai dewi kelahiran dan kesuburan (seperti dewi Eileithyia) di beberapa tempat. Dia disembah seperti itu karena dia ikut membantu ibunya dalam melahirkan Apollo. Pada masa klasik di Athena, Artemis dihubungkan dengan Hekate. Artemis juga dikaitkan dengan dewi Karyatis.
Artemis adalah dewi utama bagi orang - orang Hyperborea, Arkadia dan juga wanita - wanita Amazon yang dikenal ganas dan gemar serta handal dalam berperang. Di Arkadia, ia dipuja sebagai Soteira (penyelamat) dan Agrotera (pembur) dan merupakan dewi pemimpin Para Nymph yang merupakan pelayan setianya juga penjaga dari segala hal yang ada di alam liar seperti pohon dan sungai. Di Arkadia terdapat sebuah gunung yang diberi nama Artemisios yang dipuncaknya terdapat sebuah kuil untuk memuja Artemis yang sangat menggemari olahraga di gunung. Arkada pun menjadi tempat sakral dkarenakan di sanalah Artemis sering berburu, berlatih, serta bertemu dengan Pan untuk mendapatkan anjingnya.
Pemujaan Artemis Tauria yang dilakukan di selatan Ukraina merupakan pemujaan terhadapnya yang paling kejam. Selain diwarnai dengan aktivitas seks massal (orgy), juga diwarnai dengan pengorbanan manusia. Dalam legenda diceritakan Artemis yang marah mengirim penyakit terus-menerus hingga akhirnya warga mengirim darah manusia untuk menenangkannya. Tapi karena dianggap keterlaluan, maka tradisi ini diubah menjadi perlombaan ketangkasan.
Baca juga: mitologi
Pemujaan di Efesus
Patung yang menggambarkan Artemis Efesus dengan banyak payudara. Dibuat dari marmer pada abad ke-2 M, ditemukan di Villa Hadrian dekat Tivoli.
Representasi terawal Artemis dalam seni Yunani kuno adalah penggambarannya sebagai Potnia Theron ("Ratu Hewan Liar"): seorang dewi bersayap yang memegang seekor rusa jantan dan macan tutul, atau kadang-kadang macan tutul dan singa.
Dalam seni klasik Yunani, Artemis biasanya digambarkan sebagai perempuan pemburu Homer, dalam Iliad menggambarkan Artemis berpenampilan seperti layaknya perempuan. Ia sering digambarkan sebagai seorang wanita muda yang cantik, bahkan mungkin sama cantiknya dengan Afrodit, dan umurnya berkisar 13 - 19 tahunan. Sebagai seorang pemburu, pakaian yang dipakainya hanya sepanjang lutut, sehingga dari lutut ke bawah kakinya telanjang meski kadang-kadang ia memakai sandal. Berdasakan sajak Homer, digambarkan bahwa baju Artemis memiliki bordiran di bagian lututnya, dan baju pendeknya membuat ia mudah berlarian. Artemis memiliki tubuh tinggi dengan pinggul dan payudara yang kecil dan dahinya yang tinggi menunjukan bahwa dirinya adalah dewi yang angkuh. Busur yang dibawa Artemis adalah busur emas, begitu pula dengan panahnya sehingga ia dijuluki sebagai Khryselakatos (Pembawa Panah Emas) Artemis sering digambarkan dalam posisi memanah, dan ditemani anjing pemburu atau rusa jantan. Sisi gelap Artemis digambarkan dalam beberapa lukisan vas, yaitu ketika dia ditunjukkan sebagai dewi pembawa kematian yang memanah para perempuan muda, seperti putri-putri Niobe.
Atribut dewi Artemis bervariasi: panah kadang-kadang digantikan dengan tombak. Sebagai dewi tarian dia biasanya memegang lira. Sebagai dewi rembulan, pakaiannya lebih tertutup, yaitu jubah panjang dan kadang-kadang juga memakai kerudung untuk menutupi kepalanya.
Pada masa klasik akhir, Artemis mulai dihubungkan dengan Selene (dewi bulan) sehingga Artemis pun digambarkan dengan mahkota bulan sabit. Dalam seni kuno, walaupun diasosiasikan dengan bulan, Artemis tidak pernah digambarkan sebagai bulan itu sendiri. Banyak ditemukan patung-patung kuno Artemis dengan atribut bulan sabit tetapi bulan-bulan tersebut biasanya merupakan ornamen yang ditambahkan pada masa Renaisans.
Pada 7 Juni 2007, sebuah patung perunggu "Artemis dan Rusa jantan" dari masa Romawi dijual dalam suatu pelelangan di New York oleh Albright-Knox Art Gallery seharga $25.5 juta.
Dalam seni klasik Yunani, Artemis biasanya digambarkan sebagai perempuan pemburu Homer, dalam Iliad menggambarkan Artemis berpenampilan seperti layaknya perempuan. Ia sering digambarkan sebagai seorang wanita muda yang cantik, bahkan mungkin sama cantiknya dengan Afrodit, dan umurnya berkisar 13 - 19 tahunan. Sebagai seorang pemburu, pakaian yang dipakainya hanya sepanjang lutut, sehingga dari lutut ke bawah kakinya telanjang meski kadang-kadang ia memakai sandal. Berdasakan sajak Homer, digambarkan bahwa baju Artemis memiliki bordiran di bagian lututnya, dan baju pendeknya membuat ia mudah berlarian. Artemis memiliki tubuh tinggi dengan pinggul dan payudara yang kecil dan dahinya yang tinggi menunjukan bahwa dirinya adalah dewi yang angkuh. Busur yang dibawa Artemis adalah busur emas, begitu pula dengan panahnya sehingga ia dijuluki sebagai Khryselakatos (Pembawa Panah Emas) Artemis sering digambarkan dalam posisi memanah, dan ditemani anjing pemburu atau rusa jantan. Sisi gelap Artemis digambarkan dalam beberapa lukisan vas, yaitu ketika dia ditunjukkan sebagai dewi pembawa kematian yang memanah para perempuan muda, seperti putri-putri Niobe.
Atribut dewi Artemis bervariasi: panah kadang-kadang digantikan dengan tombak. Sebagai dewi tarian dia biasanya memegang lira. Sebagai dewi rembulan, pakaiannya lebih tertutup, yaitu jubah panjang dan kadang-kadang juga memakai kerudung untuk menutupi kepalanya.
Pada masa klasik akhir, Artemis mulai dihubungkan dengan Selene (dewi bulan) sehingga Artemis pun digambarkan dengan mahkota bulan sabit. Dalam seni kuno, walaupun diasosiasikan dengan bulan, Artemis tidak pernah digambarkan sebagai bulan itu sendiri. Banyak ditemukan patung-patung kuno Artemis dengan atribut bulan sabit tetapi bulan-bulan tersebut biasanya merupakan ornamen yang ditambahkan pada masa Renaisans.
Pada 7 Juni 2007, sebuah patung perunggu "Artemis dan Rusa jantan" dari masa Romawi dijual dalam suatu pelelangan di New York oleh Albright-Knox Art Gallery seharga $25.5 juta.
Artemis dengan seekor rusa dan panah, lebih terkenal sebagai "Diana dari Versailles". Marmer, buatan Romawi dari abad ke-1 sampai ke-2 M, ditemukan di Italia.
Kereta
Kereta yang digunakan oleh Artemis aalah kereta emas yang ditarik oleh empat ekor kijang bertanduk emas. Artemis memandikan kijangnya di tepi sungai di Lydia. Artemis kecil melihat seekor rusa yang lebih besar daripada kerbau dengan tanduk bersinar di Bukit Parrhasian di Arkadis. Artemis begitu menginginkannya dan merasa bahwa rusa itu sangat pas untuk dirinya. Artemis memiliki kereta emas dan tali kekangnya dari emas.Busur dan Panah
Atribut ini adalah atribut yang paling penting bagi dewi perburuan. Berdasarkan Kalimakos dan Homer, baik busur dan panah Artemis berwarna emas yang dibuat oleh Kiklops, seperti yang ia minta pada ayahnya (Zeus). Selain untuk berburu, Artemis menggunakan panahnya untuk membawa penyakit dan kematian tiba - tiba. Busur pun dijadikan lambang bulan di kemudian hari.Tombak dan Jala
Selain busur dan panah, Artemis juga memakai tombak untuk berburu dan berolahraga. Sementara Jala berhubungan dengan Artemis sebagai Dewi danau, mata air, dan memancing.Obor
Obor yang dibawa Artemis berhubungan dengan mitosnya sebagai Hekate, dewi kegelapan, penyihir, dan dunia bawah. Hekate membawakan obor untuk menerangi jalan Demeter yang mencari putrinya, Persefon ke dunia bawah. Banyak kuil Artemis terutama di Arkadia yang menggambarkan dirinya membawa obor di tangan kanan, panah di bahunya, dan anjing di tangan kiri.Lira
Artemis disebut sebagai dewi musik dan tarian perawan hingga ia seing telihat memegang lira.Fauna
- Rusa (Yunani: έλάφοζ-Elaphos): Rusa merupakan satu - satunya yang disakralkan oleh Artemis sendiri untuk dirinya setelah untuk pertama kalinya ia melihat rusa dan terpesona. Bagi para pemburu, rusa disukai karena ketangkasan dan kegesitannya. Salah satu rusa yang disakralkan untuk Artemis adalah Rusa Kerinitia (Yunani: έλάφοζ Κερυνίτη-Elaphos Keriniti) yang dijadikan tugas ketiga Herakles. Herakles atas perintah Euristheus harus membawa Rusa Kerinitia yang sangat sakral bagi Artemis hidup - hidup. Herkules akhirnya memohon - mohon pada Artemis untuk dimaafkan dan berjanji akan mengembalikannya. Artemis memaafkan Herakles, namun ia menyerang Euristheus dengan mengirimkan penyakit.
- Babi Hutan (Yunani: κάπρος-Kaprhos): Babi hutan juga merupakan binatang yang tangguh hingga para pemburu mengkeramatkannya untk Artemis sebagai penghormatan atas kemampuan berburunya. Babi Hutan Erimathos merupakan salah satu babi hutan keramat bagi Artemis yang merupakan tugas Herkules untuk menangkapnnya. Adonis dibunuh oleh Artemis karena kesombongannya dengan diseruduk oleh babi hutan (meski ada juga versi bahwa Ares yang cemburulah babi hutan itu). Oineus yang lupa memberikan sesembahan pada Artemis juga menjadi sasaran Babi Kalidonia yang mengamuk.
- Beruang (Yunani: άρκτος-Arktos): Pensakralan beruang untuk Artemis berkaitan erat dengan kisah dari Kultus Brauron yang kemudian diceritakan oleh seorang penyair Bizantium, Suidas. Artemis dikisahkan menjinakan seekor beruang dan memperkenalkannya pada rakyat Atena. Iya mengizinkan mereka untuk bermain dengan beruang itu dan menjaganya hingga seorang gadis cilik dan temannya mengganggu beruang itu. Beruang yang marah kemudian menyerang si gadis yang kemudian menangis. Kakak dari gadis itu tidak terima dan membunuh si beruang sehingga Artemis marah dan mengirimi mereka penyakit. Seorang peramal kemudian mengatakan untuk membayar darah beruang itu, mereka harus memberikan anak - anak gadis mereka yang berusia tidak lebih dari sepuluh tahun dan tidak kurang dari lima tahun untuk melayani Artemis di kuilnya dan tidak diizinkan untuk menikah sebelum mereka melayani Artemis.
- Ayam Guinea (Yunani: μέλατασ-Melatas): Ayam Guinea merupakan perwujudan dari Para Meleagridr, putri dari Aitolia yang kakaknya, Meleagros terbunuh pada penyerangan babi hutan yag ditujukan pada Oineus. Karena bersedih, Artemis mengubah mereka menjadi ayam guinea dan memelihara mereka dengan penuh kasih sayang.
- Ayam hutan: Ayam hutan berdasarkan Aelian adalah binatang kesayangan Artemis dan Leto, ibunya.
Flora
Baik Pohon Sipres maupun Pinus sama - sama diklaim sebagai tempat Leto berlindung ketika melahrikan Artemis. Yang mana yang benar hingga saat ini belum diketahui. Asfodelqryp dan Amarath juga sakral bagi Artemis.Kelahiran
Artemis merupakan putri dari raja para dewa, Zeus, serta istrinya Leto. Artemis mempunyai saudara kembar yaitu Apollo. Waktu itu Leto harus melahirkan di pulau yang belum pernah disentuh oleh matahari sebab dikutuk oleh Hera, yang murka karena perselingkuhan Zeus dengan Leto. Zeus kemudian mengangkat sebuah pulau dari dasar laut yang belum disentuh sinar matahari, Ortygia. Leto pun melahirkan di pulau tersebut (versi lain menyebutkan Leto melahirkan di pulau Delos). Artemis lahir pertama pada bulan keenam. Ia lalu membantu ibunya melahirkan Apollo, yang lahir pada bulan ketujuh.Masa muda
Kisah tentang masa mudanya yang paling terkenal adalah berdasarkan Himne Kalimakos yang menceritakan bagaimana Artemis yang masih baita duduk di pangkuan ayahnya dan menyebutkan keinginannya yang beragam. Keinginan pertama Artemis adalah kekuatan untuk menjaga keperawanannya dan membuatnya tidak menikah selamanya. Ia pun meminta agar dipanggil dengan banyak nama melebihi Apollo, busur dan panah yang dibuat oleh Kiklops, menjadi Pesforia (Pembawa cahaya), tunik sepanjang lutut, enam puluh Okeanid untuk menjadi paduan suaranya, anak perempuan berusia sembilan tahun, dua puluh Nimfa Amnides untuk mengikutinya berburu serta menjaga peralatan berburu juga anjing berburunya ketika ia beristirahat. Artemis meminta pegunungan dan menyebutkan bahwa ia tidak menerima kota apapun karena ia tidak pernah peduli dengan kehidupan kota.Artemis menghabiskan masa kecilnya dengan berlatih berburu, berolahraga, dan juga mengumpulkan perlatan berburu serta pengikut. Ia mendapat delapan puluh pengikut Nimfa Amnides dan para Okeanid. Ia kemudian mengajak beberapa orang dari mereka untuk mendatangi tempat kerja Hefaistos (dewa pandai besi) untuk menemui para Kiklops. Ketika yang lainnya ketakutan, Artemis kecil dengan berani masuk dan mencari Kiklops untuk meminta busur serta panahnya.
Ia kemudian menemui Pan, dewa hutan yang berkaki kambing untuk meminta anjing-anjing berburu. Pan memberikannya dua anjing hitam putih, tiga kemerahan, dan satu bertotol, dan memberikannya tujuh anjing betina dari Arkadia yang larinya sangat cepat. Artemis biasanya hanya membawa tujuh anjing untuk berburu.
Ifigenia dibawa untuk dikorbankan sementara Artemis datang dengan membawa rusa untuk ditukarkan dengan Ifigenia.
Ifigenia
Artemis menghukum Agamemnon karena sang raja membunuh rusa suci di hutan suci dan menyombongkan diri sebagai pemburu terhebat. Ketika armada Yunani bersiap di Aulis untuk berangkat ke Troya dan memulai Perang troya, Artemis menghentikan angin sehingga kapal-kapal Yuanani tak bisa melaju. Peramal Kalkhis menasehati Agamemnon bahwa satu-satunya cara untuk menentramkan Artemis adalah dengan mengorbankan putri Agamemnon, Ifigenia. Ketika Ifigenia akan dikorbankan di altar, Artemis mengambil Ifigenia dan menggantinya dengan seekor rusa.Aktaion
Artemis sedang mandi bersama para nimfa di bukit di Gunung Kitheron, saat Pangeran Thebes, Aktaion tidak sengaja memergokinya. Dalam versi lain, dikisahkan Aktaion mengintipnya. Marah atas hal. ini, Artemis kemudian mengutuk Aktaion menjadi seekor rusa, yang akhirnya tewas sebab diburu oleh anjing-anjingnya sendiri. Cerita yang lain menyebutkan bahwa Aktaion menyombong bahwa dia lebih jago berburu daripada Artemis. Murka, Artemis mengubahnya menjadi rusa, dan dimangsa oleh anjingnya sendiri.Orion
Orion adalah teman dekat Artemis. Hyginus, Ovid, dan Hesiod membuat versi dimana yang membunuh Orion adalah Gaia, Sang Ibu Bumi. Ada dua penyebab mengapa Gaia membunuh Orion. Pertama adalah karena Orion menyombongkan diri dan merasa lebih hebat dari Artemis atau Leto. Gaia tidak senang dengan perkataannya itu sehingga mengirimkan seekor kalajengking raksasa, Skorpio untuk membalas kesombongan Orion. Versi kedua adalah, Skorpio berusaha menyerang Artemis dan ibunya. Orion melindunginya dan berkata tidak ada makhluk yang tidak bisa ia bunuh. Gaia kemudian memerintahkan Skorpio untuk membunuh Orion yang sombong. Kedua cerita tersebut diakhiri dengan Zeus yang terkesan pada keberanian Orion dan bersama Artemis mengangkatnya ke langit. Tetapi, di sebelah Orion ditaruh pula rasi bintang Scorpio sebagi peringatan pada umat manusia agar tidak sombong. Karena itu, apabila rasi Scorpio terlihat, maka rasi Orion akan meredup.Versi lain dari Hyginus adalah Artemis dan Orion lama kelamaan saling mencintai dan Orion memberanikan diri untuk melamarnya. Artemis dibutakan oleh cinta sehingga ia menerima begitu saja pinangan Orion tanpa mendengarkan Apollo yang mencoba memperingatinya (dalam beberapa versi Apollo memperingatkan Artemis karena ia adalah kekasih Eos). Tapi Artemis sudah terlalu tuli untuk medengarkan Apollo yang akhirnya frustasi dan mencoba jalan lain untuk menghindari pernikahan Artemis dan Orion. Apollo meminta Gaia untuk mengirimkan seekor kalajengking yang mengejar Orion hingga ia masuk ke dalam laut. Apollo kemudian menantang Artemis untuk menunjukan kemampuan memanahnya. Tanpa pikir panjang karena keangkuhannya, Artemis menembak benda hitam di tengah laut hingga ombak membawa tubuh Orion ke daratan. Artemis yang berduka menangisinya dan menaruhnya di langit. Untuk membalas dendam, Artemis membunuh Koronis, kekasih Apollo.
Yang ketiga adalah mengenai Artemis sendiri yang membunuhnya. Ada yang berkata bahwa itu dikarenakan kesombongan Orion atau karena ia mencoba memperkosa Artemis atau salah satu pengikutnya. Ada pula versi yang mengatakan Artemis merasa terhina dengan perzinahan antara Orion dan Eos.
Hipolitos
Hippolitos adalah seorang pengendali kuda yang handal, anak dari Raja Theseus yang tampan dan sangat memuja Artemis. Pemujaannya pada Artemis membuat murka Afrodit yang merasa bahwa manusia tidak pantas hanya menymbah satu dewi saja. Ia sering melihat Hippolitos hanya melalui kuilnya tanpa berdoa padanya. Sebagai balasan, Afrodit membuat ibu tiri Hippolitos tergila - gila padanya. Ia memohon- mohon pada Hippolitos agar mau membalas cintanya sementara Hippolitos yang memang menjaga kesuciannya menolak mentah - mentah permintaannya. Karena sakit hati, akhirnya ibu tiri Hippolitos membunuh dirinya sendiri dengan mengantung dirinya di depan pintu kamar dan meninggalkan sebuah surat yang menuduh anaknya. Theseus yang marah menyuruh Hippolitos pergi dan memohon pada Poseidon untuk menenggelamkan anaknya. Hippolitos akhirnya tenggelam dan Artemis yang membawa mayatnya kembali pada ayahnya. Ia menceritakan apa yang terjadi sebenarnya dan mengatakan bahwa Hippolitos tak bersalah. Theseus menyesali perbuatannya dan Artemis menaruhnya sebagai rasi bintang.Kallisto
Kallisto adalah putri raja Likaon dari Arkadia. Dia merupakan salah seorang pengawal Artemis dalam berburu. Sebagai pengikut Artemis, Kallistos haruslah tetap perawan. Suatu hari Zeus bernafsu pada Kallisto dan menyamar menjadi Artemis (dalam versi lain menjadi Apollo4). Zeus lalu memperkosanya sampai Kallisto melahirkan seorang putra, Arkas. Karena marah, Hera atau Artemis (atau keduanya) mengubah Kallistos menjadi seekor beruang. Arkas hampir saja membunuh beruang tersebut tetapi dihentikan oleh Zeus. Karena kasihan, Zeus mengangkat Kallisto sebagai rasi bintang bintang di angkasa. Beberapa pendapat mengatakan bahwa Zeus menempatkan Kallisto dan Arkas di langit sebagai beruang, yaitu rasi bintang Ursa Minor dan Ursa Major.Aloadai
Gigant Aloadai (Oto dan Efialtes) adalah putra Poseidon. Mereka sangat kuat sampai-sampai tak ada dewa yang bisa melukai mereka. Suatu malam, ketika mereka sedang tidur, Gaia membisikkan sesuatu pada mereka. Gaia memberitahu mereka bahwa merekalah yang seharusnya berkuasa di Olimpus. Sejak itu, Mereka berusaha menyerang Olimpus dengan cara menumpuk-numpuk gunung sampai setinggi Gunung Olimpus, lalu menyuruh para dewa untuk menyerah. Mereka juga meminta Artemis dan Hera menjadi istri mereka. Para dewa melawan tapi tak dapat mengalahkan mereka. Para Aoladai bahkan mampu menangkap Ares dan mengurungnya dalam kendi selama tiga belas bulan. Artemis lalu berubah wujud menjadi seekor rusa dan berlari di antara para Aloadai. Mereka saling melempar tombak yang kemudian mengenai badan masing-masing dan akhirnya saling membunuh.Niobe
Ratu Thebes dan istri Amfion, Niobe, menyombong bahwa dirinya lebih hebat dari Leto karena dia memiliki 14 anak (Niobid) sementara Leto hanya memiliki sepasang anak. Ketika Apollo dan Artemis mendengar ini, mereka langsung membunuh semua anak Niobe dengan panah beracun sehingga anak-anak Niobe mati tanpa suara. Dalam beberapa versi Apollo dan Artemis mengampuni seorang putra dan seorang putri Niobe. Amfion yang melihat anak-anaknya mati akhirnya ikut bunuh diri. Sementara Niobe diubah menjadi batu oleh Artemis.Atalanta
Artemis menyelamatkan bayi perempuan bernama Atalanta setelah ayahnya membuangnya begitu saja. Artemis mengirim seekor beruang betina untuk menyusui Atalanta dan menyuruh para pemburunya untuk merawat Atalanta. Setelah dewasa, Atalanta mengikuti perburuan Babi Kalidonia. Dalam perburuan tersebut, Atalanta adalah orang pertamea yang berhasil melukai babi itu sehingga dia dihadiahi kulit sang babi. Atalanta menggantung kulit itu di hutan suci di Tegea sebagai penghormatan untuk Artemis.Perang Troya
Artemis memihak Troya dalam Perang Troya dikarenakan saudaranya Apollo adalah dewa pelindung kota Troya, selain itu Artemis juga disembah di bagian barat Anatolia. Dalam perang tersebut, Artemis berkelahi dengan Hera. Hera merebut tempat anak panah Artemis dan memukulkannya pada telinga Artemis. Artemis menangis dan mengadu pada ayahnya, Zeus. Sementara busur dan anak panah Artemis yang berjatuhan dipunguti oleh ibu Artemis, Leto.Sebagai pendukung Troya, Artemis menyelamatkan Ainias. Ainias ditemukan terluka parah oeh Apollo di tengah peperangan dan dibawa pada ibu serta kakaknya. Artemis dan Leto kemudian menyembunyikan Ainias dan mengobati luka-lukanya.
Lain-lain
Dalam suatu versi mengenai cerita Adonis, Artemis mengirim seekor babi hutan untuk membunuh Adonis karena Adonis menyombongkan diri sebagai pemburu yang lebih hebat dari Artemis. Dalam versi lainnya, Artemis membunuh Adonis, kekasih Afrodit, untuk membalas dendam pada Afrodit yang telah membunuh Hippolitos, Pemuja Artemis yang paling setia .Setelah kematian Meleager, Artemis mengubah para Meleagrid, yang sedang berduka, menjadi ayam guinea yang sangat disayangi oleh Artemis.
Artemis membunuh Khione karena menyombongkan diri telah bercinta dengan Apollo.
Komentar